Jumat, 14 Oktober 2011
Cita-cita Tinggi
Cita-cita Tinggi
Cuti semester bagi murid-murid sekolah bagi sebuah sekolah yang berada di luar Bandar telah tamat tempohnya. Sekumpulan murid-murid pintar dari kelas 3 Ceria dengan cerianya memulakan kelas pertama dengan Cikgu Fery.
Seperti kebiasaan pada awal kelas cikgu ingin menyematkan semangat belajar dalam diri pelajar dengan bertanyakan cita-cita mereka.
Satu persatu pelajar dengan bersemangat menjawab.
Farid : Saya ingin jadi Doktor.
Cikgu Fery : Bagus….nanti cikgu boleh dapatkan rawatan percuma.
Ikhwan : Saya ingin jadi petani moden.
Cikgu Fery : Lagi bagus….nanti hantarkan bekalan sayur percuma ke rumah cikgu.
Cikgguuuuu!!!.Sahut seorang murid bernama Sharil dari meja belakang…
Cikgu Fery : Yer saya….
Shahril : Cita-cita dorang tak mencabar la cikgu…cita-cita saya ingin pecahkan rekod dunia..saya ingin menjadi orang pertama menjejaki kaki ke planet matahari.
Semua murid tepuk tangan dan bersorak.
Cikgu Fery : Saya rasa cita-cita awk tu akan menyebabkan awak dapat menetapkan tarikh mati awak la….kan planet matahari tu panas... terbakar la kaki awak tu…tengok macam petang ni la, panaskan…tapi ni jaraknya masih jauh..
Semua pelajar tengok Sharil…
Shahril : Ala…cikgu ni… cikgu…ingat saya ni bodoh sangat ke, saya tahu la matahari tu panas…tapi saya bercadang nak pergi malam…malam kan sejuk..macam semalam sejuk je…..
Semua murid tepuk tangan dan bersorak.
p/s : Anak muda sekarang ni memag tak boleh diduga.
Menggali Petikan Kata-Kata Sang Motivator
Seorang Motivator berkata: "Tahun-tahun terbaik dalam hidupku ku habiskan bersama seorang wanita yang bukanlah istri ku."
Hadirin terkejut dan terpaku...
Ia kemudian menambah , "Ia adalah ibuku."
Hadirin kemudian bertepuk tangan dengan gemuruh dan tertawa.
Mamat yang baru saja mengikuti seminar tersebut, kemudian mencuba hal ini di rumah. Setelah makan malam, ia berkata dengan lantang di depan istrinya di dapur,
"Aku menghabiskan tahun-tahun terbaik hidupku bersama seorang wanita yang bukan istriku."
Ia berhenti sejenak memejamkan matanya, cuba mengingati kalimat terakhir sang Motivator... Ketika Mamat membuka mata, ia mendapati dirinya terbaring di tempat tidur hospital, baru saja mendapatkan rawatan akibat siraman air panas...
Buaya Perompak
Buaya Perompak
Cerita dari Lampung
Buaya Perompak adalah seekor buaya jadi-jadian yang dulu pernah menghuni Sungai Tulang Bawang, Provinsi Lampung, Indonesia. Buaya jadi-jadian ini terkenal sangat ganas. Konon, sudah banyak manusia yang menjadi korban keganasan buaya itu. Pada suatu hari, seorang gadis rupawan yang bernama Aminah tiba-tiba hilang saat sedang mencuci di tepi Sungai Tulang Bawang. Benarkah Buaya itu yang menculik Aminah? Lalu bagaimana dengan nasib Aminah selanjutnya? Ikuti kisahnya dalam cerita Buaya Perompak berikut ini!
Alkisah, Sungai Tulang Bawang sangat terkenal dengan keganasan buayanya. Setiap nelayan yang melewati sungai itu harus selalu berhati-hati. Begitupula penduduk yang sering mandi dan mencuci di tepi sungai itu. Menurut cerita, sudah banyak manusia yang hilang begitu saja tanpa meninggalkan jejak sama sekali.
Pada suatu hari, kejadian yang mengerikan itu terulang kembali. Seorang gadis cantik yang bernama Aminah tiba-tiba hilang saat sedang mencuci di tepi sungai itu. Anehnya, walaupun warga sudah berhari-hari mencarinya dengan menyusuri tepi sungai, tapi tidak juga menemukannya. Gadis itu hilang tanpa meninggalkan jejak sedikit pun. Sepertinya ia sirna bagaikan ditelan bumi. Warga pun berhenti melakukan pencarian, karena menganggap bahwa Aminah telah mati dimakan buaya.
Sementara itu, di sebuah tempat di dasar sungai tampak seorang gadis tergolek lemas. Ia adalah si Aminah. Ia baru saja tersadar dari pingsannya.
“Ayah, Ibu, aku ada di mana? gumam Aminah setengah sadar memanggil kedua orangtuanya.
Dengan sekuat tenaga, Aminah bangkit dari tidurnya. Betapa terkejutnya ia ketika menyadari bahwa dirinya berada dalam sebuah gua. Yang lebih mengejutkannya lagi, ketika ia melihat dinding-dinding gua itu dipenuhi oleh harta benda yang tak ternilai harganya. Ada permata, emas, intan, maupun pakaian indah-indah yang memancarkan sinar berkilauan diterpa cahaya obor yang menempel di dinding-dinding gua.
“Wah, sungguh banyak perhiasan di tempat ini. Tapi, milik siapa ya?” tanya Aminah dalam hati.
Baru saja Aminah mengungkapkan rasa kagumnya, tiba-tiba terdengar sebuah suara lelaki menggema.
“Hai, Gadis rupawan! Tidak usah takut. Benda-benda ini adalah milikku.”
Alangkah terkejutnya Aminah, tak jauh dari tempatnya duduk terlihat samar-samar seekor buaya besar merangkak di sudut gua.
“Anda siapa? Wujud anda buaya, tapi kenapa bisa berbicara seperti manusia?” tanya Aminah dengan perasaan takut.
“Tenang, Gadis cantik! Wujudku memang buaya, tapi sebenarnya aku adalah manusia seperti kamu. Wujudku dapat berubah menjadi manusia ketika purnama tiba.,” kata Buaya itu.
“Kenapa wujudmu berubah menjadi buaya?” tanya Aminah ingin tahu.
“Dulu, aku terkena kutukan karena perbuatanku yang sangat jahat. Namaku dulu adalah Somad, perampok ulung di Sungai Tulang Bawang. Aku selalu merampas harta benda setiap saudagar yang berlayar di sungai ini. Semua hasil rampokanku kusimpan dalam gua ini,” jelas Buaya itu.
“Lalu, bagaimana jika Anda lapar? Dari mana Anda memperoleh makanan?” tanya Aminah.
“Kalau aku butuh makanan, harta itu aku jual sedikit di pasar desa di tepi Sungai Tulang Bawang saat bulan purnama tiba. Tidak seorang penduduk pun yang tahu bahwa aku adalah buaya jadi-jadian. Mereka juga tidak tahu kalau aku telah membangun terowongan di balik gua ini. Terowongan itu menghubungkan gua ini dengan desa tersebut,” ungkap Buaya itu.
Tanpa disadarinya, Buaya Perompak itu telah membuka rahasia gua tempat kediamannya. Hal itu tidak disia-siakan oleh Aminah. Secara seksama, ia telah menyimak dan selalu akan mengingat semua keterangan yang berharga itu, agar suatu saat kelak ia bisa melarikan diri dari gua itu.
“Hai, Gadis Cantik! Siapa namamu?” tanya Buaya itu.
“Namaku Aminah. Aku tinggal di sebuah dusun di tepi Sungai Tulang Bawang,” jawab Aminah.
“Wahai, Buaya! Bolehkah aku bertanya kepadamu?” tanya Aminah
“Ada apa gerangan, Aminah? Katakanlah!” jawab Buaya itu.
“Mengapa Anda menculikku dan tidak memakanku sekalian?” tanya Aminah heran.
“Ketahuilah, Aminah! Aku membawamu ke tempat ini dan tidak memangsamu, karena aku suka kepadamu. Kamu adalah gadis cantik nan rupawan dan lemah lembut. Maukah Engkau tinggal bersamaku di dalam gua ini?” tanya Buaya itu.
Mendengar pertanyaan buaya itu, Aminah jadi gugup. Sejenak, ia terdiam dan termenung.
“Ma… maaf, Buaya! Aku tidak bisa tinggal bersamamu. Orangtuaku pasti akan mencariku,” jawab Aminah menolak.
Agar Aminah mau tinggal bersamanya, buaya itu berjanji akan memberinya hadiah perhiasan.
“Jika Engkau bersedia tinggal bersamaku, aku akan memberikan semua harta benda yang ada di dalam gua ini. Akan tetapi, jika kamu menolak, maka aku akan memangsamu,” ancam Buaya itu.
Aminah terkejut mendengar ancaman Buaya itu. Namun, hal itu tidak membuatnya putus asa. Sejenak ia berpikir mencari jalan agar dirinya bisa selamat dari terkaman Buaya itu.
“Baiklah, Buaya! Aku bersedia untuk tinggal bersamamu di sini,” jawab Aminah setuju.
Rupanya, Aminah menerima permintaan Buaya itu agar terhindar dari acamana Buaya itu, di samping sambil menunggu waktu yang tepat agar bisa melarikan diri dari gua itu.
Akhirnya, Aminah pun tinggal bersama Buaya Perompak itu di dalam gua. Setiap hari Buaya itu memberinya perhiasan yang indah dan mewah. Tubuhnya yang molek ditutupi oleh pakaian yang terbuat dari kain sutra. Tangan dan lehernya dipenuhi oleh perhiasan emas yang berpermata intan.
Pada suatu hari, Buaya Perompak itu sedikit lengah. Ia tertidur pulas dan meninggalkan pintu gua dalam keadaan terbuka. Melihat keadaan itu, Aminah pun tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan.
“Wah, ini kesempatan baik untuk keluar dari sini,” kata Aminah dalam hati.
Untungnya Aminah sempat merekam dalam pikirannya tentang cerita Buaya itu bahwa ada sebuah terowongan yang menghubungkan gua itu dengan sebuah desa di tepi Sungai Tulang Bawang. Dengan sangat hati-hati, Aminah pun keluar sambil berjingkat-jingkat. Ia sudah tidak sempat berpikir untuk membawa harta benda milik sang Buaya, kecuali pakaian dan perhiasan yang masih melekat di tubuhnya.
Setelah beberapa saat mencari, Aminah pun menemukan sebuah terowongan yang sempit di balik gua itu dan segera menelusurinya. Tidak lama kemudian, tak jauh dari depannya terlihat sinar matahari memancar masuk ke dalam terowongan. Hal itu menandakan bahwa sebentar lagi ia akan sampai di mulut terowongan. Dengan perasaan was-was, ia terus menelusuri terowongan itu dan sesekali menoleh ke belakang, karena khawatir Buaya Perompak itu terbangun dan membututinya. Ketika ia sampai di mulut terowongan, terlihatlah di depannya sebuah hutan lebat. Alangkah senangnya hati Aminah, karena selamat dari ancaman Buaya Perompak itu.
“Terima kasih Tuhan, aku telah selamat dari ancaman Buaya Perompak itu,” Aminah berucap syukur.
Setelah itu, Aminah segera menyusuri hutan yang lebat itu. Setelah beberapa jauh berjalan, ia bertemu dengan seorang penduduk desa yang sedang mencari rotan.
“Hai, Anak Gadis! Kamu siapa? Kenapa berada di tengah hutan ini seorang diri?” tanya penduduk desa itu.
“Aku Aminah, Tuan!” jawab Aminah.
Setelah itu, Aminah pun menceritakan semua peristiwa yang dialaminya hingga ia berada di hutan itu. Oleh karena merasa iba, penduduk desa itu pun mengantar Aminah pulang ke kampung halamannya. Sesampai di rumahnya, Aminah pun memberikan penduduk desa itu hadiah sebagian perhiasan yang melekat di tubuhnya sebagai ucapan terima kasih.
Akhirnya, Aminah pun selamat kembali ke kampung halamannya. Seluruh penduduk di kampungnya menyambutnya dengan gembira. Ia pun menceritakan semua kejadian yang telah menimpanya kepada kedua orangtuanya dan seluruh warga di kampungnya. Sejak itu, warga pun semakin berhati-hati untuk mandi dan mencuci di tepi Sungai Tulang Bawang.
Demikian cerita Buaya Perompak dari darah Tulang Bawang, Lampung, Indonesia. Cerita di atas termasuk kategori dongeng yang mengandung pesan-pesan moral yang dapat dijadikan pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Setidaknya ada dua pesan moral yang dapat dipetik dari cerita di atas yaitu, keutamaan sifat tidak mudah putus asa dan keburukan sifat suka merampas hak milik orang lain.
Pertama, keutamaan sifat tidak mudah putus asa. Sifat ini ditunjukkan oleh sikap dan perilaku Aminah yang tidak mudah putus asa menghadapi ancaman Buaya Perompak. Dengan kecerdikannya, ia pun berhasil mengelabui Buaya Perompak itu dan berhasil menyelamatkan diri. Dari hal ini dapat dipetik sebuah pelajaran bahwa sifat tidak mudah putus asa dapat melahirkan pikiran-pikiran yang jernih.
Kedua, keburukan sifat suka merampas hak milik orang lain. Sifat ini ditunjukkan oleh sikap dan perilaku Somad (perompak) yang senantiasa merampas harta benda setiap penduduk yang melewati Sungai Tulang Bawang. Akibat perbuatan jahatnya tersebut, ia pun terkena kutukan menjadi seekor buaya. Dalam kehidupan orang Melayu, merampas hak milik orang lain merupakan perbuatan keji dan sangat dipantangkan. Dikatakan dalam tunjuk ajar Melayu:
siapa merampas hak milik orang,
azabnya keras bukan kepalang
siapa mengambil hak milik orang,
Tuhan murka orang pun perang
(Samsuni/sas/110/11-08)
Kamis, 04 Agustus 2011
di gubuk ku ada bidadari
Engkaulah Wanita Sholehah itu "Di Gubukku Ada Bidadari"
"Kesahajaanmu benar-benar menggelombangkan air mataku. Melihat semburat bahagia terbit di wajahmu, kembali kurasakan tetesan bening bak kristal itu mengalir syahdu dari pelupuk mataku."
***
>>Saat itu. . .
Aku sudah mengenalmu karena memang engkau adalah tetangga dekatku. Olehku, benar-benar tak terbayang bahwa engkau kan menjadi kekasih hatiku yang terajut oleh untaian tali pernikahan. Jujur terakui, wajahmu tak terlalu cantik. Namun begitu, sulit pula bagi lidahku untuk kututurkan bahwa engkau jelek rupa. Biasa saja. Bagimu, make-up tak begitu penting. Itu kuketahui karena engkau memang tak pernah memoleskannya di wajahmu.
>>Aku dan Keputusanku…
Engkau adalah wanita sederhana. Iya, wanita sederhana, pintar, tak banyak bicara. Engkaulah wanita yang bersahaja. Terlihat dewasa, pula. Kesederhanaan dan kesahajaan yang engkau peragakan lah yang justru terasa mengusik hati ini. Benar, tak bisa kupungkiri. Tak bisa kututupi. Akhirnya, nyaliku terpercik hebat lalu menghujankan sebuah keputusan. Kupilih engkau menjadi permaisuriku.
>>Sejenak Tentangmu…
Engkau, dinda, bukanlah keturunan orang berpangkat, juga bukan keturunan ningrat. Aku tak peduli. Raga yang terbalut kain-kain penutup aurat dan jiwa yang terpaut akhirat yang kuingini. Terlebihi terpolesi ilmu syar’i. Tekadku sudah bulat. Kupinang engkau dalam waktu dekat.
Engkau, dinda, saat itu baru lulus SMA. Tak kusangka kalau engkau menerima lamaranku dengan tangan terbuka. Bahkan untuk menerimaku, engkau pangkas keinginanmu mencicipi bangku kuliah. Semua gurumu begitu menyayangkan keputusanmu karena engkau termasuk siswa yang cerdas. Aku tak tahu, mengapa engkau memilihku menjadi pangeran yang akan menduduki singgasana hatimu, dinda. Sujud syukurku pada Allah ‘azzawajallah. Alhamdulillah.
>>Percikan Bahagia di Hari Pernikahan…
Dan hari itu pun kita menikah. Terbitlah kebahagiaan yang menyelimuti sanubari. Sempurnalah mekar indah pucuk asmara. Telah tiba saatnya biduk harus berlayar di samudera kehidupan. Terhempas sudah karang-karang penantian yang bertengger di taman hati.
Adakah jalinan yang indah selain jalinan dan untaian tali pernikahan?
Adakah letupan-letupan cinta yang lebih menenteramkan hati sepasang muda-mudi selain dalam ikatan ini?
Adakah hubungan yang lebih menabung kebaikan selain hubungan sah secara syar’i?
Bak sejuknya tanah gersang yang kembali subur setelah dentuman hujan, bak cerahnya dedaunan muda yang indah menghijau bersemi, bak syahdunya kicauan burung menyambut mentari di pagi nan cerah, begitulah pula datangnya kuncup bahagia di hati.
>>Aku Begitu Kagum. . .
Semua terasa mudah dan indah, dinda. Engkaupun merasakan hal yang sama, bukan? Saat itu, usiaku 25 tahun dan engkau baru 19 tahun. Memang masih terlalu muda untuk kalangan umum namun engkau berani mengambil keputusan itu. Engkau berani mengakhiri masa lajangmu di usia dini. Dan tahukah engkau, dinda, itu membuatku semakin kagum padamu.
Dinda tersayang.
Semenjak menikah hingga saat ini, kekagumanku padamu terpupuk subur. Kudapati engkau belum pernah mengeluh tentang keadaan yang kita alami bersama. Padahal engkau sendiri tahu bahwa penghasilanku tak seberapa, kadangkala tak seimbang antara pemasukan dan pengeluaran. Begitu sering kita harus mengikis beberapa keinginan karena kita tak sanggup menggapainya. Benar-benar tak pernah terlihat kristal bening menetes dari pelupuk matamu karena hal itu, dinda.
>>Tetesan Air Mata di Kasur Cinta..
Masih teringatkah olehmu, dinda, saat pertama kali kita arungi bahtera ini di sebuah kontrakan mungil? Sama sekali kita tak punya apa-apa, bahkan alas tidur pun tak ada. Tetapi engkau benar-benar membuktikan kecerdikanmu, dinda.
Seonggok pakaian kita yang masih tersimpan dalam tas usang, kau keluarkan. Engkaupun melipatnya lalu engkau tumpuk dua hingga tiga helai. Engkau kemudian mengaturnya berjejeran. Diatas barisan baju itu, engkau bentangkan jilbab lebarmu. Jadilah kasur cinta ala istriku terkasih.
Sambil menyungging senyum manismu, engkau mempersilahkan aku mengempukkan diri di kasur cinta kita. Kutatap wajah ayumu, dinda. Kufokuskan mataku memandang hitam bola matamu sambil membalasmu dengan senyumku. Beberapa detik kemudian, kurasakan getaran hebat berkecamuk di hati. Dan, dan, dan berlinanglah air mata haruku. Aku cinta. Aku cinta. Aku mencintaimu, dinda.
>>Saatnya Engkau Melahirkan..
Bersamamu, wahai permaisuri hatiku, tak terasa begitu cepat bergulirnya waktu. Dengan penuh kasih, selalu indah nan syahdu terlalui hari-hari,dinda. Kekurangan materi yang terkadang menghantui seakan-akan bukanlah beban manakala kita senantiasa menebalkan keikhlasan di hati. Denganmu, dinda, begitu banyak pelajaran yang kupetik.
Masih ingatkah ketika usia pernikahan kita beranjak setahun, saat tujuh bulan usia kehamilanmu, dinda? Aku begitu panik ketika engkau mengalami pendarahan. Tapi engkau begitu tenang tak gugup. Dari keningmu yang berkerut dan nafasmu yang tertahan, aku tahu engkau sedang menahan sakit yang luar biasa. Segera saja kubawa engkau ke bidan. Dari pemeriksaannya, itu adalah tanda-tanda bahwa engkau akan melahirkan.
Jam 12 malam, saat manusia tengah asyik terlelap, anak pertama kita lahir dengan prematur. Ah, betapa aku bahagia, dinda. Berulang kali, kukecup keningmu dengan kecupan sayang penuh mesra.
>>Segelas Air Putih..
Aku melihat wajahmu melemas. Engkau begitu lelah. Secara perlahan, kau bisiki aku dengan berkata:
“abii…, aku lapeer.”
Tersentak aku mendengarnya, dinda. Ya, seharian tadi engkau tak makan karena kesakitan sejak kemarin. Sore tadi aku hanya membeli sebungkus roti untukmu namun sudah kulahap habis karena tadi engkau tak nafsu makan. Kini tak ada roti atau jajanan lain. Mau beli, jam segini semua toko dan warung sudah tutup.
Alhamdulillah, ada segelas air putih yang dibawakan bidan. Kusuguhkan sendiri untukmu agar kemesraan kita tetap terjalin dan barangkali letihmu akan terkikis. Perlahan, engkau pun meneguknya, dinda. Tak ada tuntutan dan keluhan sedikit pun yang terlontar dari lisanmu. Engkau sungguh mengagumkan, dinda. Aku memuji Allah atas anugerah ini.
Kesahajaanmu benar-benar menggelombangkan air mataku. Melihat semburat bahagia terbit di wajahmu, kembali kurasakan tetesan bening bak kristal itu mengalir syahdu dari pelupuk mataku.
Seiring menyusuri lembah hidungku, kurasakan air mata ini kembali menyuburkan bunga cinta di taman hati. Kupersembahkan indah mekarnya untukmu, dinda. Semerbaknya begitu harum, bukan?
Yah, bayi yang menjadi permata hati kita yan selamat dan nampak sehat telah membuatmu lupakan lapar dan dahaga.
>>Engkaulah Penyejuk Hati..
Tahun berganti dan engkau tak pernah berubah. Hampir sepuluh tahun kita bersama dalam bahtera yang penuh dengan kesederhanaan tetapi kita tak pernah lontarkan keluh. Engkau tak pernah tuntut dunia dariku, dinda. Tak pernah minta ini. Tak pernah minta itu. Beli pakaian saja mungkin tiga atau empat tahun sekali. Perhiasan? Tak pernah engkau mengenalnya. Bagimu, bisa memenuhi kebutuhan saja tanpa berhutang sudah lebih dari cukup.
Sungguh, dinda. Aku amat bahagia mengenalmu sosokmu. Aku memuji Allah atas anugerah ini. Engkaulah permata sekaligus belahan jiwa yang menyejukkan hati. Mata akan teduh memandangmu. Engkaulah sebenarnya perhiasan itu, dinda. Semoga engkau selalu tegar menemani hari-hariku hingga kita jelang negeri penuh cinta nan abadi di akhirat nanti.
***
____________
Catatan Editor:
Sejatinya, ini adalah kisah nyata yang tertera dalam buku “Bila Pernikahan Tak Seindah Impian”, penerbit Mumtaza, Solo, 2007, hal 118-122. Kepada penulis buku tersebut yaitu saudara Muhammad Albani (hafidzahullah), kami telah meminta ijin untuk menuturkan dan mengisahkan kembali sekaligus mendaur ulang bahasanya dengan tidak merubah alur kisah.
Kepada sepasang merpati dalam tulisan, semoga jalinan cinta yang terajut dalam kehalalan tersebut tetap terjaga hingga berjumpa dengan wajah Allah di surga, kelak.
Kepada para wanita, selalu kami titipkan nasehat agar merias diri dengan akhlak yang mulia dan membalutkan diri dengan ilmu syar’i. Ketahuilah wahai saudari-saudari kami bahwa salah satu dosa anda sebagai makhluk hawa, seperti yang disebutkan para ulama, adalah keengganan anda untuk menuntut ilmu dien ini. Jadikanlah wanita dalam kisah diatas sebagai salah satu ibrah untuk menapaki jenjang pernikahan. Terakhir, jadilah kalian wanita yang penuh kesahajaan dan selalu merasa cukup dalam dunia. Semoga Allah ‘azzawajalla mudahkan kalian memasuki surga-Nya.
Kepada sauadara-saudara kami, semoga kisah diatas menjadi salah satu percikan-percikan yang akan menerangi jenjang-jenjang kehidupan kita selanjutnya. Semoga Allah tabaraka wata’ala mengistiqamahkan kita di atas sunnah dan manhaj yang ditempuh para pendahulu sehingga kita mampu menjadi pribadi yang shahih berilmu nan mulia berakhlak. Kami rasakan fitnah-fitnah di akhir zaman begitu dahsyat menghantam karang keimanan.
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu alla illa ha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaika.
"Kesahajaanmu benar-benar menggelombangkan air mataku. Melihat semburat bahagia terbit di wajahmu, kembali kurasakan tetesan bening bak kristal itu mengalir syahdu dari pelupuk mataku."
***
>>Saat itu. . .
Aku sudah mengenalmu karena memang engkau adalah tetangga dekatku. Olehku, benar-benar tak terbayang bahwa engkau kan menjadi kekasih hatiku yang terajut oleh untaian tali pernikahan. Jujur terakui, wajahmu tak terlalu cantik. Namun begitu, sulit pula bagi lidahku untuk kututurkan bahwa engkau jelek rupa. Biasa saja. Bagimu, make-up tak begitu penting. Itu kuketahui karena engkau memang tak pernah memoleskannya di wajahmu.
>>Aku dan Keputusanku…
Engkau adalah wanita sederhana. Iya, wanita sederhana, pintar, tak banyak bicara. Engkaulah wanita yang bersahaja. Terlihat dewasa, pula. Kesederhanaan dan kesahajaan yang engkau peragakan lah yang justru terasa mengusik hati ini. Benar, tak bisa kupungkiri. Tak bisa kututupi. Akhirnya, nyaliku terpercik hebat lalu menghujankan sebuah keputusan. Kupilih engkau menjadi permaisuriku.
>>Sejenak Tentangmu…
Engkau, dinda, bukanlah keturunan orang berpangkat, juga bukan keturunan ningrat. Aku tak peduli. Raga yang terbalut kain-kain penutup aurat dan jiwa yang terpaut akhirat yang kuingini. Terlebihi terpolesi ilmu syar’i. Tekadku sudah bulat. Kupinang engkau dalam waktu dekat.
Engkau, dinda, saat itu baru lulus SMA. Tak kusangka kalau engkau menerima lamaranku dengan tangan terbuka. Bahkan untuk menerimaku, engkau pangkas keinginanmu mencicipi bangku kuliah. Semua gurumu begitu menyayangkan keputusanmu karena engkau termasuk siswa yang cerdas. Aku tak tahu, mengapa engkau memilihku menjadi pangeran yang akan menduduki singgasana hatimu, dinda. Sujud syukurku pada Allah ‘azzawajallah. Alhamdulillah.
>>Percikan Bahagia di Hari Pernikahan…
Dan hari itu pun kita menikah. Terbitlah kebahagiaan yang menyelimuti sanubari. Sempurnalah mekar indah pucuk asmara. Telah tiba saatnya biduk harus berlayar di samudera kehidupan. Terhempas sudah karang-karang penantian yang bertengger di taman hati.
Adakah jalinan yang indah selain jalinan dan untaian tali pernikahan?
Adakah letupan-letupan cinta yang lebih menenteramkan hati sepasang muda-mudi selain dalam ikatan ini?
Adakah hubungan yang lebih menabung kebaikan selain hubungan sah secara syar’i?
Bak sejuknya tanah gersang yang kembali subur setelah dentuman hujan, bak cerahnya dedaunan muda yang indah menghijau bersemi, bak syahdunya kicauan burung menyambut mentari di pagi nan cerah, begitulah pula datangnya kuncup bahagia di hati.
>>Aku Begitu Kagum. . .
Semua terasa mudah dan indah, dinda. Engkaupun merasakan hal yang sama, bukan? Saat itu, usiaku 25 tahun dan engkau baru 19 tahun. Memang masih terlalu muda untuk kalangan umum namun engkau berani mengambil keputusan itu. Engkau berani mengakhiri masa lajangmu di usia dini. Dan tahukah engkau, dinda, itu membuatku semakin kagum padamu.
Dinda tersayang.
Semenjak menikah hingga saat ini, kekagumanku padamu terpupuk subur. Kudapati engkau belum pernah mengeluh tentang keadaan yang kita alami bersama. Padahal engkau sendiri tahu bahwa penghasilanku tak seberapa, kadangkala tak seimbang antara pemasukan dan pengeluaran. Begitu sering kita harus mengikis beberapa keinginan karena kita tak sanggup menggapainya. Benar-benar tak pernah terlihat kristal bening menetes dari pelupuk matamu karena hal itu, dinda.
>>Tetesan Air Mata di Kasur Cinta..
Masih teringatkah olehmu, dinda, saat pertama kali kita arungi bahtera ini di sebuah kontrakan mungil? Sama sekali kita tak punya apa-apa, bahkan alas tidur pun tak ada. Tetapi engkau benar-benar membuktikan kecerdikanmu, dinda.
Seonggok pakaian kita yang masih tersimpan dalam tas usang, kau keluarkan. Engkaupun melipatnya lalu engkau tumpuk dua hingga tiga helai. Engkau kemudian mengaturnya berjejeran. Diatas barisan baju itu, engkau bentangkan jilbab lebarmu. Jadilah kasur cinta ala istriku terkasih.
Sambil menyungging senyum manismu, engkau mempersilahkan aku mengempukkan diri di kasur cinta kita. Kutatap wajah ayumu, dinda. Kufokuskan mataku memandang hitam bola matamu sambil membalasmu dengan senyumku. Beberapa detik kemudian, kurasakan getaran hebat berkecamuk di hati. Dan, dan, dan berlinanglah air mata haruku. Aku cinta. Aku cinta. Aku mencintaimu, dinda.
>>Saatnya Engkau Melahirkan..
Bersamamu, wahai permaisuri hatiku, tak terasa begitu cepat bergulirnya waktu. Dengan penuh kasih, selalu indah nan syahdu terlalui hari-hari,dinda. Kekurangan materi yang terkadang menghantui seakan-akan bukanlah beban manakala kita senantiasa menebalkan keikhlasan di hati. Denganmu, dinda, begitu banyak pelajaran yang kupetik.
Masih ingatkah ketika usia pernikahan kita beranjak setahun, saat tujuh bulan usia kehamilanmu, dinda? Aku begitu panik ketika engkau mengalami pendarahan. Tapi engkau begitu tenang tak gugup. Dari keningmu yang berkerut dan nafasmu yang tertahan, aku tahu engkau sedang menahan sakit yang luar biasa. Segera saja kubawa engkau ke bidan. Dari pemeriksaannya, itu adalah tanda-tanda bahwa engkau akan melahirkan.
Jam 12 malam, saat manusia tengah asyik terlelap, anak pertama kita lahir dengan prematur. Ah, betapa aku bahagia, dinda. Berulang kali, kukecup keningmu dengan kecupan sayang penuh mesra.
>>Segelas Air Putih..
Aku melihat wajahmu melemas. Engkau begitu lelah. Secara perlahan, kau bisiki aku dengan berkata:
“abii…, aku lapeer.”
Tersentak aku mendengarnya, dinda. Ya, seharian tadi engkau tak makan karena kesakitan sejak kemarin. Sore tadi aku hanya membeli sebungkus roti untukmu namun sudah kulahap habis karena tadi engkau tak nafsu makan. Kini tak ada roti atau jajanan lain. Mau beli, jam segini semua toko dan warung sudah tutup.
Alhamdulillah, ada segelas air putih yang dibawakan bidan. Kusuguhkan sendiri untukmu agar kemesraan kita tetap terjalin dan barangkali letihmu akan terkikis. Perlahan, engkau pun meneguknya, dinda. Tak ada tuntutan dan keluhan sedikit pun yang terlontar dari lisanmu. Engkau sungguh mengagumkan, dinda. Aku memuji Allah atas anugerah ini.
Kesahajaanmu benar-benar menggelombangkan air mataku. Melihat semburat bahagia terbit di wajahmu, kembali kurasakan tetesan bening bak kristal itu mengalir syahdu dari pelupuk mataku.
Seiring menyusuri lembah hidungku, kurasakan air mata ini kembali menyuburkan bunga cinta di taman hati. Kupersembahkan indah mekarnya untukmu, dinda. Semerbaknya begitu harum, bukan?
Yah, bayi yang menjadi permata hati kita yan selamat dan nampak sehat telah membuatmu lupakan lapar dan dahaga.
>>Engkaulah Penyejuk Hati..
Tahun berganti dan engkau tak pernah berubah. Hampir sepuluh tahun kita bersama dalam bahtera yang penuh dengan kesederhanaan tetapi kita tak pernah lontarkan keluh. Engkau tak pernah tuntut dunia dariku, dinda. Tak pernah minta ini. Tak pernah minta itu. Beli pakaian saja mungkin tiga atau empat tahun sekali. Perhiasan? Tak pernah engkau mengenalnya. Bagimu, bisa memenuhi kebutuhan saja tanpa berhutang sudah lebih dari cukup.
Sungguh, dinda. Aku amat bahagia mengenalmu sosokmu. Aku memuji Allah atas anugerah ini. Engkaulah permata sekaligus belahan jiwa yang menyejukkan hati. Mata akan teduh memandangmu. Engkaulah sebenarnya perhiasan itu, dinda. Semoga engkau selalu tegar menemani hari-hariku hingga kita jelang negeri penuh cinta nan abadi di akhirat nanti.
***
____________
Catatan Editor:
Sejatinya, ini adalah kisah nyata yang tertera dalam buku “Bila Pernikahan Tak Seindah Impian”, penerbit Mumtaza, Solo, 2007, hal 118-122. Kepada penulis buku tersebut yaitu saudara Muhammad Albani (hafidzahullah), kami telah meminta ijin untuk menuturkan dan mengisahkan kembali sekaligus mendaur ulang bahasanya dengan tidak merubah alur kisah.
Kepada sepasang merpati dalam tulisan, semoga jalinan cinta yang terajut dalam kehalalan tersebut tetap terjaga hingga berjumpa dengan wajah Allah di surga, kelak.
Kepada para wanita, selalu kami titipkan nasehat agar merias diri dengan akhlak yang mulia dan membalutkan diri dengan ilmu syar’i. Ketahuilah wahai saudari-saudari kami bahwa salah satu dosa anda sebagai makhluk hawa, seperti yang disebutkan para ulama, adalah keengganan anda untuk menuntut ilmu dien ini. Jadikanlah wanita dalam kisah diatas sebagai salah satu ibrah untuk menapaki jenjang pernikahan. Terakhir, jadilah kalian wanita yang penuh kesahajaan dan selalu merasa cukup dalam dunia. Semoga Allah ‘azzawajalla mudahkan kalian memasuki surga-Nya.
Kepada sauadara-saudara kami, semoga kisah diatas menjadi salah satu percikan-percikan yang akan menerangi jenjang-jenjang kehidupan kita selanjutnya. Semoga Allah tabaraka wata’ala mengistiqamahkan kita di atas sunnah dan manhaj yang ditempuh para pendahulu sehingga kita mampu menjadi pribadi yang shahih berilmu nan mulia berakhlak. Kami rasakan fitnah-fitnah di akhir zaman begitu dahsyat menghantam karang keimanan.
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu alla illa ha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaika.
Kamis, 28 Juli 2011
#KATA-KATA BIJAK DI DALAM ANGKUTAN UMUM
* TABAH MENANTI
* Anda butuh waktu, kami butuh uang
* Naik Gratis, Turun Bayar
* JANGAN DINIKAHI BILA SEGEL RUSAK
* CINTAMU TAK SEMURNI BENSINKU
* CINTAMU TAK SETULUS CINTA EMAK GW
* SPONGE DONG
* BURONAN MERTUA
* BERSATU DI PANGKALAN BERSAING DI JALANAN
* Bercinta di Bis Berpisah di Terminal
* STREET FIGHTER
* PUTUS CINTA sudah biasa
PUTUS ROKOK merana
PUTUS REM matilah kita
* Cintaku Berat Di Bensin
* Mencari nafkah demi desah
* Bukan salah ibu mengandung, salah bapak nggak pake sarung
* Lupa namanya, ingat rasanya
* Enak tapi dosa
* Istri goyang suami basah
* Pergi karena tugas, pulang karena beras
* Besar di rantau, tua di jalan
* Tak sehina yang kau duga
* Cinta ditolak dukun terbahak
* Pulang malu, tak pulang rindu
* Cinta putus, kimpoipun tak jadi
* ABANG YANG ENAK ADE YANG BERANAK
* Demi kau dan si buah hati
* Sesama kendaraan umum dilarang saling mendahului
* Tangis hari ini, senyum hari esok yang lebih cerah
* !!! SEKARANG BAYAR, BESOK GRATIS !!!
* LONG STREET OF MEMORY [Sepanjang jalan kenangan]
* e=mc2 = enjoy=makan cuma-cuma
* Jagalah jandamu = jagalah jarak anda
* KASET = Kenanglah Aku Sebelum Engkau Tidur
* UCOK = Uang Cukup Ongkos Kurang
* Ber 2 1 7 an > Berdua satu tujuan
* WWW. A P KT NTE AJ.COM > WWW. Ape kate ente aje.COM
* NEW FEAR THE ME IS 3 > Nyupir demi istri
* AN 3 DIS > Anti gadis
* SO FEAR SHE N THINK > Sopir Sinting
* BE YOUNG CARE ROCK > Biang Kerok
* Alone By Must > Alon bae Mas
* Ma2ku 1/3 dis > Mamaku seperti gadis
* THE ME anak IS 3 > Demi anak istri
* CAN’T ARE ROCK > Ken Arok
* THONK HE LOVE > Thonk khilaf
* MER - 123 - LUCK > Mertua Galak
* Ora Sama Bin Lain > Osama Bin Laden
* JANDA BARU NENEN > Trayek Juanda - Ps.Baru - Senen
* JANDA 1/3 DIS > Janda seperti gadis
* Do Now Casino In Draw War Cop DKI > Dono Kasino Indro Warkop DKI
* MAN 7 jur > Mantu jujur
* On any book an plumb pleasant > Onani bukan pelampiasan
* Ja 500 Let > Jago Pelet
* Moe K Sue Fear 1/3 Rong > Muka Supir seperti garong
* **** Here Miss Kind!!! > Fakir Miskin
* JUM’AT KELABU ---> Trayek Ps.Jumat - Pd.Labu
* Q-Cay Was here ---> trus dibawahnya ditulis : kasian deh lo wasir.. ke dokter aja
* Rejekiku dari silitmu ----> Tulisan di truk sedot tinja MATSIBISHA
* SABAR MAS, URA SABAR MABUR.RO ---> Sabar mas kalo ga sabar terbang a
* Anda butuh waktu, kami butuh uang
* Naik Gratis, Turun Bayar
* JANGAN DINIKAHI BILA SEGEL RUSAK
* CINTAMU TAK SEMURNI BENSINKU
* CINTAMU TAK SETULUS CINTA EMAK GW
* SPONGE DONG
* BURONAN MERTUA
* BERSATU DI PANGKALAN BERSAING DI JALANAN
* Bercinta di Bis Berpisah di Terminal
* STREET FIGHTER
* PUTUS CINTA sudah biasa
PUTUS ROKOK merana
PUTUS REM matilah kita
* Cintaku Berat Di Bensin
* Mencari nafkah demi desah
* Bukan salah ibu mengandung, salah bapak nggak pake sarung
* Lupa namanya, ingat rasanya
* Enak tapi dosa
* Istri goyang suami basah
* Pergi karena tugas, pulang karena beras
* Besar di rantau, tua di jalan
* Tak sehina yang kau duga
* Cinta ditolak dukun terbahak
* Pulang malu, tak pulang rindu
* Cinta putus, kimpoipun tak jadi
* ABANG YANG ENAK ADE YANG BERANAK
* Demi kau dan si buah hati
* Sesama kendaraan umum dilarang saling mendahului
* Tangis hari ini, senyum hari esok yang lebih cerah
* !!! SEKARANG BAYAR, BESOK GRATIS !!!
* LONG STREET OF MEMORY [Sepanjang jalan kenangan]
* e=mc2 = enjoy=makan cuma-cuma
* Jagalah jandamu = jagalah jarak anda
* KASET = Kenanglah Aku Sebelum Engkau Tidur
* UCOK = Uang Cukup Ongkos Kurang
* Ber 2 1 7 an > Berdua satu tujuan
* WWW. A P KT NTE AJ.COM > WWW. Ape kate ente aje.COM
* NEW FEAR THE ME IS 3 > Nyupir demi istri
* AN 3 DIS > Anti gadis
* SO FEAR SHE N THINK > Sopir Sinting
* BE YOUNG CARE ROCK > Biang Kerok
* Alone By Must > Alon bae Mas
* Ma2ku 1/3 dis > Mamaku seperti gadis
* THE ME anak IS 3 > Demi anak istri
* CAN’T ARE ROCK > Ken Arok
* THONK HE LOVE > Thonk khilaf
* MER - 123 - LUCK > Mertua Galak
* Ora Sama Bin Lain > Osama Bin Laden
* JANDA BARU NENEN > Trayek Juanda - Ps.Baru - Senen
* JANDA 1/3 DIS > Janda seperti gadis
* Do Now Casino In Draw War Cop DKI > Dono Kasino Indro Warkop DKI
* MAN 7 jur > Mantu jujur
* On any book an plumb pleasant > Onani bukan pelampiasan
* Ja 500 Let > Jago Pelet
* Moe K Sue Fear 1/3 Rong > Muka Supir seperti garong
* **** Here Miss Kind!!! > Fakir Miskin
* JUM’AT KELABU ---> Trayek Ps.Jumat - Pd.Labu
* Q-Cay Was here ---> trus dibawahnya ditulis : kasian deh lo wasir.. ke dokter aja
* Rejekiku dari silitmu ----> Tulisan di truk sedot tinja MATSIBISHA
* SABAR MAS, URA SABAR MABUR.RO ---> Sabar mas kalo ga sabar terbang a
Selasa, 26 April 2011
ANEKA TEBAKAN
1.Apa fungsi ekor monyet?
Untuk menghitung monyet, 1 ekor, 2ekor, 3 ekor, 4
ekor?
2.Tahu apa yang paling besar?
Tahu isi Sumedang
3.Siapa yg lebih pinter dari Einstein?
Orang yang ngilangin bom atom hingga Einstein-lah penemunya
4.Pekerjaan apa yang biasa nyari posisi tempat kering,
dan selalu mundur? Tukang ngepel
5.Apa beda gadis baik-baik (GBB) dan gadis nakal (GN)?
GB hanya punya SATU kartu kredit dan JARANG
DIPAKAI,GN hanya punya SATU BH dan JARANG DIPAKAI
6.Dari depan yang keliatan cuma tangan kanan doang?
Petugas jalan tol
7.Binatang apa yg kakinya lima?
Anjing kencing ngobrol sama ayam
8.Mana yang lebih pandai, anjing atau monyet?
Emang elo pernah sekelas sama mereka?
9.Kalo seandainya semua orang yang kaya menjadi miskin, lalu orang
miskin
jadi apa?
Jadi heran
10.Enak mana beras import sama beras lokal?
Enak nasi. Elo doyan beras?
13.Mata, hidung, telinga, mulut, badan mirip kerbau,tapi bukan kerbau.
Apaan
tuh?
Gambar kerbau
16.Kenapa lambang apotik ular sama gelas?
Karena kalau gajah, gelasnya pecah
17.Kenapa kapal terbang nggak bisa mundur?
Karena kapal terbang nggak punya spion
18.Lahir di Arab, besar di Arab, tapi ngga bisa bahasa Arab?
Unta
19.Kenapa leher angsa panjang?
Karena kalau pendek namanya bebek
20.Buah apa yang tahu cuma monyet?
Mana gue tau, gue kan bukan monyet?elo kali yang tau jawabannya?
21.Binatang laut apa yang paling tua?
Udang, udah kecil, bongkok, pake?jenggot lagi.
22.Kenapa Air Hujan selalu turun dari atas?
Kalo dari bawah namanya Air Mancur
23.Gajah apa yang belalainya pendek?
Gajahnya Shinchan
24.Apa bedanya monyet sekarang sama monyet jaman dahulu?
Kalau monyet sekarang bisa baca teka-teki di internet.
25.Apa persamaannya batu dengan buta?
Sama-sama tidak baik untuk mata.
26.Kuman apa yang dipatuhi teman-temannya?
Kumandan upacara
27.Kenapa Amrik bisa maju?
Karena disana, anak umur 5 tahun saja sudah bisa bahasa inggris.
28.Kenapa kecantikan lebih penting bagi seorang perempuan ketimbang
kepintaran?
Sebab lelaki yang bodoh jumlahnya lebih banyak dibandingkan lelaki
yang
buta.
29.Kera apa yang kalo naik ke pohon nggak mau turun, tapi kalau di
bawah
nggak mau naik?
Kerasan bok
30.Anak apa yang paling jelek di dunia?
Anak-anak bilang sih elo!
31.Mengapa batman pakai topeng?
Kerana malu celana dalamnya keliatan.
32.barang apa yang bikin penasaran?
Jawabannya besok aja ya...
33.Mobil apa yang bikin nervous, grogi, takut, dan stress?
Mobilang cinta takut di tolak.
34.Kenapa kalau sedang bercinta maraba raba?
Karena cinta itu buta
35.Apa persamaan naik mobil dan naik motor?
Orang naik mobil, kalau lagi hujan nggak kehujanan, kalau lagi panas
nggak kepanasan.Orang naik motor, kalau lagi hujan nggak kepanasan,
kalau
lagi panas
nggak kehujanan.
36.Binatang apa yang nggak pernah rugi?
Laba-laba
37.Panjangnya 15 cm, kemerahan,ada kepalanya, dan membuat cewek
tergila-gila. Apa hayo?
Duit seratus ribuan
38.Dari jauh seperti tinja, dari deket seperti tinja, tapi nggak bau.
Apaan
tuh?
Foto tinja
39.Kenapa burung Bangau tiap bulan November terbang ke Selatan?
Soalnya kalau disuruh jalan kejauhan
40.Apaan yang bunder item kecil, tapi kalo loe sentil loe bisa masuk
rumah
sakit?
Tahi lalat Marinir
42.Apakah benar kita bakal sial kalo jumpa ama kucing hitam?
Itu tergantung?kamu itu manusia atau tikus.
43.Kenapa orang-orang pada takut kehujanan?
Karena hujan itu kalo datang beraninya keroyokan.Coba kalo turunnya
satu
persatu, pasti kagak ada yg bakalan takut, kan?
44.Kenapa di dalam bajaj nggak ada nyamuk?
Karena nyamuk sini cuma takut tiga roda
45.Jam apa yang bisa dimakan?
Jambu, monyet!!!
Beli Rokok
Ada tiga friends, satunya kura2..satu lagi kodok..terus satunya lagi uler kaki seribu.
Suatu hari kura2 mengundang dua temennya kerumahnya buat pesta kecil2an.
So...mereka bertiga bikin pesta kecil di rumah kura2. Setelah asyik ngobrol, makan, minum and lain-lain...si kodok berkata: "Eh..dari tadi kayaknya ada yang kurang ya..elu pada ngerasa gak..Oh iya kita kok gak ngerokok ya..pantesan mulut asem banget nih.."
Kura2:"iya ya..sorry gue lupa nggak nyediain rokok...kalo gitu lu beli aje deh 'Dok..warungnya deket khan..!"
Kodok:"Lho koq gue sih.. khan tuan rumahnya elu 'Ra.."
Kura2:"iya sih.. tapi khan gue jalannya lambat.. kalo elu khan bisa cepet..!!"
Kodok:"Ah.. nggak bisa gitu duonk!!..lagian kalo soal cepet..pasti si uler kaki seribu lebih cepet dari gue.. kakinya aja ada seribu!!!"
Kura2: "Oh iya ya.. Elu aja deh yang pergi..uler Kaki seribu.."
Uler K.1000: "koq jadi gue sih.."
Kodok : "Udah ..nggak apa-apa..elu aja.. buruan.."
Akhirnya si Uler K.1000 pergi juga untuk membeli rokok. Si Kodok dan Kura2 nungguin sambil ngegosipin artis-artis lokal. Lima menit menunggu...si Uler K.1000 belum dateng juga...10 menit..20 menit...satu jam...dan ternyata sampe tiga jam Uler K.1000 gak nongol2 juga.
Kodok: "Kooq Uler K.1000 nggak pulang2 ya..?"
Kura2: "Iya nih..gue jadi kuatir..kita susulin aja yuk, Dok...!"
Kodok: "ayuk deh..!"
Tapi pas si kura2 buka pintu...ternyata uler K.1000 udah ada di depan pintu.
Kura2: "Nah ni dia..!"
Kodok: "Iya nih dari tadi ditungguin juga...mana rokoknya..mulut gue udah asem banget nih..?!"
Uler K.1000: "Boro2 rokok...jalan aja belom..!!"
Kodok: " Haah belom jalan ...emangnya dari tadi ngapain aja...?"
Uler K.1000: "Yeeeeeeeee..elu nggak liat nih...gue lagi PAKE SEPATU..!!!!!"
Bos Bodoh
Ada 2 orang bos bertemu pada sebuah bar. Saat itu mereka lagi mempergunjingkan sopirnya masing-masing.
Bos 1: "Hei, kau tahu tidak, sopirku itu buoodohnya nggak ketulungan! Mau kubuktikan?
Lalu Bos 1 memanggil Ahmad, sopirnya, ke dalam bar.
Bos 1: "Ahmad! Nih uang 10 US$, belikan aku sebuah mobil sedan Mercedes"
Ahmad: "Siap bos!"
Lalu Ahmad pergi dengan membawa US$ 10 keluar dari bar tersebut.
Lalu Bos 1 berkata pada Bos 2.
Bos 1: "Nah, apa kubilang ? Benar-benar bodoh kan?"
Bos 2: "Kalau itu sih, masih belum seberapa, coba lihat sopirku ini... "
Gantian Bos 2 memanggil sopirnya, Beni, untuk menemuinya di dalam bar.
Bos 2: "Beni, coba kamu pulang ke rumah untuk cek apakah aku ada di rumah?"
Beni: "OK Bos !"
Lalu Beni pergi meninggalkan bar tersebut.
Lalu Bos 2 berkata pada Bos 1,
Bos 2: "Bagaimana?, khan idiot sekali sopirku itu?"
Di luar bar, tanpa sengaja Ahmad dan Beni bertemu, masing-masing membicarakan mengenai kebodohan bosnya masing-masing,
Ahmad: "Kau tahu betapa bodohnya bosku, dia memberiku US$ 10 untuk membeli
sebuah sedan Mercedes padahal kau khan tahu kalau sekarang hari Minggu, mana
ada showroom mobil yang buka??"
Beni: "Ah itu sih masih belum seberapa ..., kau tahu bosku di bar
barusan menyuruh aku pulang ke rumah untuk mengecek apakah dia ada di rumah
atau tidak, kok dia demikian bodohnya, masa dia nggak bisa cek sendiri pakai
HP-nya?"
Paijo malam itu pulang agak kemaleman, mana hujannya lebat banget, lampu jalan pada mati lagi. Terpaksa Paijo menjalankan mobilnya berpatokan pada mobil didepannya. Sedang asyiknya berkendaraan, tiba-tiba mobil didepannya berhenti mendadak, dan tabrakan pun tak dapat dihindari. Dengan badan basah dan muka marah si Paijo meng hampiri si pengemudi sambil pegang kerah si sopir ( wah.. boleh juga nih si Paijo )
Paijo : " Apa-apan sih lu pake berhenti mendadak
segala, lu bisa nyetir kagak ..!!!" ( suara si Paijo sok digalak-galakin )
Sopir : "Lu udah salah pake marah2 lagi. Lu tau nggak sekarang ada di mana. Lu ada di depan garasi gue!”A
Untuk menghitung monyet, 1 ekor, 2ekor, 3 ekor, 4
ekor?
2.Tahu apa yang paling besar?
Tahu isi Sumedang
3.Siapa yg lebih pinter dari Einstein?
Orang yang ngilangin bom atom hingga Einstein-lah penemunya
4.Pekerjaan apa yang biasa nyari posisi tempat kering,
dan selalu mundur? Tukang ngepel
5.Apa beda gadis baik-baik (GBB) dan gadis nakal (GN)?
GB hanya punya SATU kartu kredit dan JARANG
DIPAKAI,GN hanya punya SATU BH dan JARANG DIPAKAI
6.Dari depan yang keliatan cuma tangan kanan doang?
Petugas jalan tol
7.Binatang apa yg kakinya lima?
Anjing kencing ngobrol sama ayam
8.Mana yang lebih pandai, anjing atau monyet?
Emang elo pernah sekelas sama mereka?
9.Kalo seandainya semua orang yang kaya menjadi miskin, lalu orang
miskin
jadi apa?
Jadi heran
10.Enak mana beras import sama beras lokal?
Enak nasi. Elo doyan beras?
13.Mata, hidung, telinga, mulut, badan mirip kerbau,tapi bukan kerbau.
Apaan
tuh?
Gambar kerbau
16.Kenapa lambang apotik ular sama gelas?
Karena kalau gajah, gelasnya pecah
17.Kenapa kapal terbang nggak bisa mundur?
Karena kapal terbang nggak punya spion
18.Lahir di Arab, besar di Arab, tapi ngga bisa bahasa Arab?
Unta
19.Kenapa leher angsa panjang?
Karena kalau pendek namanya bebek
20.Buah apa yang tahu cuma monyet?
Mana gue tau, gue kan bukan monyet?elo kali yang tau jawabannya?
21.Binatang laut apa yang paling tua?
Udang, udah kecil, bongkok, pake?jenggot lagi.
22.Kenapa Air Hujan selalu turun dari atas?
Kalo dari bawah namanya Air Mancur
23.Gajah apa yang belalainya pendek?
Gajahnya Shinchan
24.Apa bedanya monyet sekarang sama monyet jaman dahulu?
Kalau monyet sekarang bisa baca teka-teki di internet.
25.Apa persamaannya batu dengan buta?
Sama-sama tidak baik untuk mata.
26.Kuman apa yang dipatuhi teman-temannya?
Kumandan upacara
27.Kenapa Amrik bisa maju?
Karena disana, anak umur 5 tahun saja sudah bisa bahasa inggris.
28.Kenapa kecantikan lebih penting bagi seorang perempuan ketimbang
kepintaran?
Sebab lelaki yang bodoh jumlahnya lebih banyak dibandingkan lelaki
yang
buta.
29.Kera apa yang kalo naik ke pohon nggak mau turun, tapi kalau di
bawah
nggak mau naik?
Kerasan bok
30.Anak apa yang paling jelek di dunia?
Anak-anak bilang sih elo!
31.Mengapa batman pakai topeng?
Kerana malu celana dalamnya keliatan.
32.barang apa yang bikin penasaran?
Jawabannya besok aja ya...
33.Mobil apa yang bikin nervous, grogi, takut, dan stress?
Mobilang cinta takut di tolak.
34.Kenapa kalau sedang bercinta maraba raba?
Karena cinta itu buta
35.Apa persamaan naik mobil dan naik motor?
Orang naik mobil, kalau lagi hujan nggak kehujanan, kalau lagi panas
nggak kepanasan.Orang naik motor, kalau lagi hujan nggak kepanasan,
kalau
lagi panas
nggak kehujanan.
36.Binatang apa yang nggak pernah rugi?
Laba-laba
37.Panjangnya 15 cm, kemerahan,ada kepalanya, dan membuat cewek
tergila-gila. Apa hayo?
Duit seratus ribuan
38.Dari jauh seperti tinja, dari deket seperti tinja, tapi nggak bau.
Apaan
tuh?
Foto tinja
39.Kenapa burung Bangau tiap bulan November terbang ke Selatan?
Soalnya kalau disuruh jalan kejauhan
40.Apaan yang bunder item kecil, tapi kalo loe sentil loe bisa masuk
rumah
sakit?
Tahi lalat Marinir
42.Apakah benar kita bakal sial kalo jumpa ama kucing hitam?
Itu tergantung?kamu itu manusia atau tikus.
43.Kenapa orang-orang pada takut kehujanan?
Karena hujan itu kalo datang beraninya keroyokan.Coba kalo turunnya
satu
persatu, pasti kagak ada yg bakalan takut, kan?
44.Kenapa di dalam bajaj nggak ada nyamuk?
Karena nyamuk sini cuma takut tiga roda
45.Jam apa yang bisa dimakan?
Jambu, monyet!!!
Beli Rokok
Ada tiga friends, satunya kura2..satu lagi kodok..terus satunya lagi uler kaki seribu.
Suatu hari kura2 mengundang dua temennya kerumahnya buat pesta kecil2an.
So...mereka bertiga bikin pesta kecil di rumah kura2. Setelah asyik ngobrol, makan, minum and lain-lain...si kodok berkata: "Eh..dari tadi kayaknya ada yang kurang ya..elu pada ngerasa gak..Oh iya kita kok gak ngerokok ya..pantesan mulut asem banget nih.."
Kura2:"iya ya..sorry gue lupa nggak nyediain rokok...kalo gitu lu beli aje deh 'Dok..warungnya deket khan..!"
Kodok:"Lho koq gue sih.. khan tuan rumahnya elu 'Ra.."
Kura2:"iya sih.. tapi khan gue jalannya lambat.. kalo elu khan bisa cepet..!!"
Kodok:"Ah.. nggak bisa gitu duonk!!..lagian kalo soal cepet..pasti si uler kaki seribu lebih cepet dari gue.. kakinya aja ada seribu!!!"
Kura2: "Oh iya ya.. Elu aja deh yang pergi..uler Kaki seribu.."
Uler K.1000: "koq jadi gue sih.."
Kodok : "Udah ..nggak apa-apa..elu aja.. buruan.."
Akhirnya si Uler K.1000 pergi juga untuk membeli rokok. Si Kodok dan Kura2 nungguin sambil ngegosipin artis-artis lokal. Lima menit menunggu...si Uler K.1000 belum dateng juga...10 menit..20 menit...satu jam...dan ternyata sampe tiga jam Uler K.1000 gak nongol2 juga.
Kodok: "Kooq Uler K.1000 nggak pulang2 ya..?"
Kura2: "Iya nih..gue jadi kuatir..kita susulin aja yuk, Dok...!"
Kodok: "ayuk deh..!"
Tapi pas si kura2 buka pintu...ternyata uler K.1000 udah ada di depan pintu.
Kura2: "Nah ni dia..!"
Kodok: "Iya nih dari tadi ditungguin juga...mana rokoknya..mulut gue udah asem banget nih..?!"
Uler K.1000: "Boro2 rokok...jalan aja belom..!!"
Kodok: " Haah belom jalan ...emangnya dari tadi ngapain aja...?"
Uler K.1000: "Yeeeeeeeee..elu nggak liat nih...gue lagi PAKE SEPATU..!!!!!"
Bos Bodoh
Ada 2 orang bos bertemu pada sebuah bar. Saat itu mereka lagi mempergunjingkan sopirnya masing-masing.
Bos 1: "Hei, kau tahu tidak, sopirku itu buoodohnya nggak ketulungan! Mau kubuktikan?
Lalu Bos 1 memanggil Ahmad, sopirnya, ke dalam bar.
Bos 1: "Ahmad! Nih uang 10 US$, belikan aku sebuah mobil sedan Mercedes"
Ahmad: "Siap bos!"
Lalu Ahmad pergi dengan membawa US$ 10 keluar dari bar tersebut.
Lalu Bos 1 berkata pada Bos 2.
Bos 1: "Nah, apa kubilang ? Benar-benar bodoh kan?"
Bos 2: "Kalau itu sih, masih belum seberapa, coba lihat sopirku ini... "
Gantian Bos 2 memanggil sopirnya, Beni, untuk menemuinya di dalam bar.
Bos 2: "Beni, coba kamu pulang ke rumah untuk cek apakah aku ada di rumah?"
Beni: "OK Bos !"
Lalu Beni pergi meninggalkan bar tersebut.
Lalu Bos 2 berkata pada Bos 1,
Bos 2: "Bagaimana?, khan idiot sekali sopirku itu?"
Di luar bar, tanpa sengaja Ahmad dan Beni bertemu, masing-masing membicarakan mengenai kebodohan bosnya masing-masing,
Ahmad: "Kau tahu betapa bodohnya bosku, dia memberiku US$ 10 untuk membeli
sebuah sedan Mercedes padahal kau khan tahu kalau sekarang hari Minggu, mana
ada showroom mobil yang buka??"
Beni: "Ah itu sih masih belum seberapa ..., kau tahu bosku di bar
barusan menyuruh aku pulang ke rumah untuk mengecek apakah dia ada di rumah
atau tidak, kok dia demikian bodohnya, masa dia nggak bisa cek sendiri pakai
HP-nya?"
Paijo malam itu pulang agak kemaleman, mana hujannya lebat banget, lampu jalan pada mati lagi. Terpaksa Paijo menjalankan mobilnya berpatokan pada mobil didepannya. Sedang asyiknya berkendaraan, tiba-tiba mobil didepannya berhenti mendadak, dan tabrakan pun tak dapat dihindari. Dengan badan basah dan muka marah si Paijo meng hampiri si pengemudi sambil pegang kerah si sopir ( wah.. boleh juga nih si Paijo )
Paijo : " Apa-apan sih lu pake berhenti mendadak
segala, lu bisa nyetir kagak ..!!!" ( suara si Paijo sok digalak-galakin )
Sopir : "Lu udah salah pake marah2 lagi. Lu tau nggak sekarang ada di mana. Lu ada di depan garasi gue!”A
Kamis, 24 Maret 2011
untuk mu istri ku Hefi Suprihatin
Tgl 22 february 2004 kita berikrar menyatukan 2 hati kita,ku mantap kan hati memilih mu sebagai calon pendamping ku calon ibu anak2 ku, ku memilih mu karena kamu amat memikat hati q, dimataku kmu amat maniz,baik,riang,perhatian pada ku tak pungkiri itu
05 Mei 2005 kumantab kan hati memilih mu sebagai istri q, dirumah mu pagi itu jam 10 ku menikahi mu dan berikrar kan menjadi suami mu dan ayah bagi anak kita sampai ajal menjemput ku
Istri q 5 mei bsk 6th sudah kita menjalani nya,smoga pernikahan kita abadi
05 Mei 2005 kumantab kan hati memilih mu sebagai istri q, dirumah mu pagi itu jam 10 ku menikahi mu dan berikrar kan menjadi suami mu dan ayah bagi anak kita sampai ajal menjemput ku
Istri q 5 mei bsk 6th sudah kita menjalani nya,smoga pernikahan kita abadi
Jumat, 18 Februari 2011
Untuk mu
Di rumah samping kost ku
Di sana kenal diri mu
Yang kini tersimpan dihati Jalani kisah sendiri
Di depan kost ku, ku nanti diri mu
Begitu tampak kamu betapa senang hati ku
Wahai gadis manis dan cantik
Ku begitu memujamu sampai kini
walau ku tahu kau tak kan pernah jdi milik ku
Aku cinta dan sayang kamu
Tuk mu yg dihati q
Di sana kenal diri mu
Yang kini tersimpan dihati Jalani kisah sendiri
Di depan kost ku, ku nanti diri mu
Begitu tampak kamu betapa senang hati ku
Wahai gadis manis dan cantik
Ku begitu memujamu sampai kini
walau ku tahu kau tak kan pernah jdi milik ku
Aku cinta dan sayang kamu
Tuk mu yg dihati q
Langganan:
Postingan (Atom)