Senin, 26 April 2010
Sejarah SMK PGRI 11 (STM PGRI 5) Jakarta
Tahun 1973 Mengingat arti pentingnya pendidikan dalam membangun bangsa dan negara serta keinginan membantu pemerintah dalam hal penyediaan sumber daya manusia (SDM) melalui dunia pendidikan serta melihat kemampuan dan keterbatasan daya tampung yang dimiliki sekolah kejuruan teknik negeri pada saat itu khususnya STM Negeri 5 Jakarta, maka atas gagasan dan prakarsa rekan-rekan guru STM Negeri 5 Jakarta (yang kini berganti nama menjadi “SMK Negeri 4 Jakarta”). Dibentuklah sebuah yayasan yang berbasis pendidikan teknik dengan nama “YAYASAN METROPOLITAN” dengan nama sekolah “STM METROPOLITAN” yang membidangi 5 program keahlian yaitu : Teknik Bangunan Gedung, Teknik Elektronika, Teknik Listrik, Teknik Mesin Produksi, dan Teknik Mesin Otomotif. Sementara gedung sekolah dan praktek menggunakan fasilitas yang dimiliki oleh STM Negeri 5 Jakarta, Ketua yayasan pada saat itu dipimpin oleh Bapak Suhyad Danuamiharja dengan Kepala Sekolah yaitu Bapak I. Y. Sumitro.
Tahun 1987 Kepala Sekolah Bapak I. Y. Sumitro diganti oleh Bapak MHS. Muhtar.
Tahun 1982 Pemerintah mengeluarkan kebijakan : Melarang seluruh sekolah swasta menggunakan fasilitas sekolah negeri, kecuali sekolah swasta bernaung dibawah yayasan PGRI. Dengan mengikuti kebijaksanaan pemerintah pada saat itu maka “STM METROPOLITAN” menjadi STM PGRI 5 Jakarta, pada saat itu kepala sekolah yang dipimpin oleh Bapak MHS Muhtar digantikan oleh Bapak I.Budi Suroyo.
Tahun 1995 Kepala Sekolah I.Budi Suroyo digantikan oleh Bapak Y.Sujono. Pemerintah mengeluarkan kebijakan : merubah nama sekolah kejuruan menjadi SMK, Menyikapi kebijakan pemerintah pada saat itu, maka STM PGRI 5 Jakarta menjadi SMK PGRI 11 Jakarta hingga saat ini, begitu juga STM Negeri 5 Jakarta menjadi SMK Negeri 4 Jakarta.
Tahun 1996 Berdasarkan instruksi dan kebijakan pemerintah : Gedung SMK Negeri 4 Jakarta yg pada saat itu berlokasi di Jalan Budi Utomo no.5 dipindahkan kegedung yang baru yang dibangun atas bantuan dana Bank Pembangunan Asia, berlokasi dijalan Rorotan VI, Cilincing, Jakarta Utara. Pda saat itu juga pemerintah mengeluarkan peraturan/kebijakan pemerintah yang menyatakan bahwa sarana gedung beserta fasilitas milik SMKN 4 Jakarta tidak boleh digunakan selain daripada peruntukan kegiatan SMKN 4 Jakarta. Hal ini merupakan suatu ujian dan tantangan yang cukup berat bagi kelangsungan dan keberadaan SMK PGRI 11 Jakarta.
Tahun 1997 Menyikapi kebijakan tersebut melalui perjuangan panjang, berliku-liku dan melelahkan bahkan SMK PGRI 11 Jakarta sempat hampir tutup dikarenakan tidak memiliki sarana/fasilitas gedung sendiri, sedangkan SMKN 4 Jakarta selaku mitra kerja yang selama ini ditumpangi pindah kelokasi yang baru, sementara pembina lokal / kepala sekolah SMKN 4 Jakarta pada saat itu sangat tidak memikirkan dan tidak ikut bertanggung jawab terhadap kelangsungan SMK PGRI 11 Jakarta. usaha demi usaha serta kerja keras terus dilakukan tanpa kenal lelah demi kelangsungan dan keberadaan SMK PGRI 11 Jakarta oleh Bapak Y.Sujono selaku kepala sekolah dan didampingi oleh beberapa guru yang peduli terhadap kelangsungan dan keberadaan SMK PGRI 11 Jakarta, Kepala SMK PGRI 11 Jakarta menghadap Kepada Ibu Dra. Hj. Erna Suparman selaku anggota DPR RI, kemudian oleh beliau diberi rekomendasi dan pengantar untuk menghadap Bapak Supriadi anggota DPRD DKI JAKARTA yang membidangi pendidikan. keesokan harinya Bapak Y.Sujono selaku kepala sekolah melalui telepon mendapat undangan rapat dari KaKanwil guna membahas permasalahan Bapak Y.Sujono selaku kepala sekolah didampingi 2 orang guru memenuhi undangan rapat KaKanwil, dalam rapat hadir pejabat KaKanwil, Ketua Yayasan, Ketua SMKN 4 Jkt yang baru (Bapak Bowo Irianto) serta Kepala BPKPT,kemudian atas kebijakan serta kearifan Bapak Awlinurdin selaku Kakanwil dan kemurahan hati serta kebaikannya Bapak Bowo Irianto selaku Kepala SMKN 4 Jkt juga atas kebaikan Bapak Supriadi selaku Ketua BPKPT didalam memikirkan kelangsungan dan keberadaan SMK PGRI 11 Jkt. Hasil rapat pada saat itu memutuskan kebijakan bahwa SMK PGRI 11 Jkt mulai tahun tersebut untuk sementara waktu selama bangunan sekolah SMK PGRI 11 Jkt belum selesai diperbolehkan menggunakan gedung dan fasilitas BPKPT dan SMKN 4 Jkt.
Tahun 1998 “Alhamdulillah” berkat ridho dan ijin Allah SWT, Serta perjuangan dan kerja keras yg tak kenal lelah dari kepala sekolah Bapak Y.Sujono beserta guru-guru SMK PGRI 11 Jkt serta dukungan dari mitra sekolah SMKN 4 Jkt, berdirilah bangunan sekolah pertama SMK PGRI 11 Jkt dan tahapan pembangunan selanjutnya :
Tahun 2002 Bangunan tahap ke2, gedung pembelajaran / Ruang kelas
Tahun 2003 Bangunan tahap ke3, Gedung 2 lantai untuk Ruang Kantor, Perpustakaan dan Lab. Komputer.
Tahun 2006 Bangunan tahap ke4, Perencanaan dan pelaksanaan bangunan gedung 3 lantai peruntukkan ruang lab/praktek serta ruang pembelajaran / Ruang kelas, sedang dalam proses pelaksanaan / pembangunan. Insya Allah atas izin dan Rahmat serta RidhoNya pada saat tahun 2007 ini akan selesai tahapan pelaksanaan bangunan lantai pertama.
Tahun 2007 Kepala Sekolah Bapak Y.Sujono digantikan oleh Bapak Zulfahmi.
usaha membangun dan mengembangkan SMK PGRI 11 Jkt tak pernah padam, selama kami masih diberi waktu dan kesempatan oleh Allah SWT, Selaku Kepala sekolah beserta guru-guru, staff dan karyawan SMK PGRI 11 Jkt akan terus berkarya dan berbakti demi siswa/i SMK PGRI 11 Jkt dan demi pendidikan generasi dimasa yang akan datang dan kami selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk kemajuan SMK PGRI 11 Jakarta.
Demikian sekilas tentang gambaran sejarah singkat perjuangan berdirinya SMK PGRI 11 Jkt, semoga ringkasan sejarah ini dapat menjadi bahan pelajaran bagi kita sebagai generasi penerus dan menambah rasa hormat, bangga, serta kecintaan kita pada SMK PGRI 11 Jkt baik Kepala sekolah, pembina, dewan guru, staf dan karyawan serta siswa/i SMK PGRI 11 Jakarta.
Sumber: Drs. Latif Abdul Kadir (http://pgri11.wordpress.com/)
Diposkan oleh Boedoet TOT 19A, Kalimalang di 00.14
Minggu, 25 April 2010
Sejarah SMK Negeri 4 (STMN 5) Jakarta
1955 :
Sejarah awal berdirinya SMKN4, dengan di keluarkannya SK pendirian sekolah NO.381/BI/1 Tertanggal 26 Juli 1955 dengan nama lembaga SGPT ( Sekolah GURU Pendidikan Teknik ),berlokasi di kebayoran jakarta selatan dengan kepala sekolah Bp.NY.Gontha
1964 :
Di Bawah kepemimpinan Bapak.Moch.Rivai,Lokasi SGPT di pindahkan keKp.Bali Gang 2 tanah Abang jakarta Pusat,dengan perubahan nama menjadi STM 5 INSTRUKTOR, dengan 4 jurusan :Bangunan Gedung,Listrik,Mesin dan Automobil
1971 :
STM 5 INSTRUKTOR pindah ke lokasi Jl.BUDI UTOMO No.5 Jakarta Pusat
1973 :
Pada pertengahan bulan juni berganti nama STM 5 dan pada bulan Januari 1978 berubah menjadi STM Negeri 5 Jakarta
1980 :
Bp.Moch Rivai di gantikan Bp.suratno ,BA.kemudian tanggal 24 Januari 1989di alihkan ke Bp.Wangi Amarija,pada masa ini terjadi penambahan Jurusan TPL ( Teknik Pengolahan Logam )
1992 :
Pada tanggal 14 Juli 1992, perpindahan kepala sekolah di jabat oleh Bp.Dasril Syam
1996 :
Pertengahan tahun 1996 perpindahan lokasi ke Jl.Rorotan VI/No.5,Cilincing Jakarta Utara, Dengan areal tanah 1,7 Hektar dan luas bangunan 9886,7 M
1997 :
Pada Tanggal 28 Februari,Bp.Drs.Bowo Irianto di lantik untuk menjadi kepala sekolah SMKN4 jakarta.
1998 :
Unit Produksi kayu di SMKN4 Jakarta,maju dengan pesat hingga mampu melakukan eksport ke eropa berupa produk furniture,bekerja sama dengan PT.Shimpindo Kharisma.
2001 :
Pada tanggal 14 Oktober 2001,pergantian kepala sekolah kepada Bp.Yayat Hidayat,BE.MM
2002 :
Bulan Februari 2002,Persiapan pelaksanaan program CBT ( Competency Based Training ) untuk dua program keahlian yaitu : Mesin Perkakas dan Mekanik Otomotif.dengan tim konsultan PPPGT Bandung dan IASPD Australia.
Bulan september, di tetapkan sebagai SMK yang berpotensi untuk mejadi sekolah berstandar Nasional dan Internasional,dengan Urutan 12 177 sekolah kejuruan di indonesia
2003 :
Bulan Januari di tunjuk untuk melaksanakan program BBE Life Skill dan pelaksanaan Community College untuk wilayah Jakarta Utara
2004 :
Pada 5 September 2004,untuk pertama kalinya di laksanakan PSG Luar Negeri ke MAlaysia sebanyak 6 Orang.
Pada 5 April 2004, bertempat di Hotel Pitagiri Jakarta Barat, Derektorat Dikmenjur melalui DSSE-Project ADB mengadakan Workshop School Development & Investment Plant ( SDIP ).Hasil pertemuan tersebut menjadikan program keahlian Mekanik Otomotif SMK Negeri 4 Jakarta didominasikan menjadi objek yang akan di kembangkan menjadi sekolah Nasional bertaraf Internasional.
2005 :
Program Keahlian Listrik Instalasi dan Listrik Pemakian di lebur menjadi satu jurusan Teknik Pemanfaatan Energi Listrik
2006 :
Bulan April terbentuk TIM ISO SMKN4 Jakarta yang melakukan penjajagan menuju standarisasi ISO 9001:2000
16 Juni 2006,Menyumbangkan 2 Medali Kemenangan bagi kontingen DKI jakarta,pada pelaksanaan PKS Tingkat Nasional 2006.Feri Saputra Juara I Nasional dan Sigit Juara III Nasional,sementara Dedi dan Yuspik Peringkat VI Nasional dalam Eksebisi Mekatronika.
Sumber: http://smkn4jkt.sch.id
Diposkan oleh Boedoet TOT 19A, Kalimalang di 23.47
Sejarah SMA Negeri 1 Jakarta
Tahun 1889 Gedung Budi Utomo No.7 diperkirakan sudah didirikan dan pertama kali dipakai oleh PHS (Prins Hendrick School). Pada masa pendudukan Jepang gedung ini dipakai sebagai salah satu perbekalan logistik markas tentaranya. Sebelum tahun 1945 di Jakarta sudah beridiri SMT (Sekolah Menengah Tinggi), yang menempati gedung Kanisius. Dan sekolah ini ternyata merupakan embrio dari SMA 1 yang sekarang. SMT dibubarkan setelah Jepang menyerah.
Tahun 1946 , tepatnya tanggal 13 Maret 1946 dibentuk sekolah Pemerintah yang pertama, yang mula-mula masih menggunakan nama SMT, lalu diubah menjadi SMOA (Sekolah Menengah Omoem Atas) yang menempati gedung PSKD di jalan diponegoro. SMOA kemudian diganti menjadi SMA yang pada waktu itu terkenal dengan sebutan SMA RI atau SMA Kiblik dengan Direkturnya: Bapak Drs. Adam Bachtiar.
Tahun 1947, dengan adanya Agresi Belanda, sekolah tersebut dibubarkan/dilarang, akan tetapi guru-guru serta pelajarnya tidak menyerah oleh ancaman penjajah Belanda. Kegiatan belajar mengajar dilanjutkan dengan menggunakan tempat-tempat antara lain : Rumah Bapak Adam Bachtiar di jalan Gondangdia Lama No.22, rumah Bapak Wagendorp di jalan Sawo No.12, dan di beberapa tempat rumah orang tua murid antara lain rumah Ny. Dr. Susilo di jalan Proklamasi No.69. karena mengalami keadaan demikian SMA RI terkenal juga dengan sebutan SMA Pejuang. Guru-guru yang dengan sukarela dan penuh dedikasi pada saat itu antara lain: Bapak R. Soetedja, Bapak Adam Bachtiar, Bapak Wagendorp, Bapak Syarif Tayeb, Bapak Soebroo dan Bapak Djamaloes. Sementara diantara pelajarnya antara lain adalah Bapak Mochtar Kusumaatmaja. Hal tersebut berlangsung sampai penyerahan kedaulatan kepada Pemerintah Republik Indonesia dari pihak Belanda pada tanggal 27 Desember 1949.
Pada awal tahun 1950 SMA Kiblik tersebut bergabung kembali tempat belajarnya dan menempati gedung di Jalan Budi Utomo No.7 sampai sekarang. Pada masa perang mempertahankan kemerdekaan, gedung di Jalan Budi Utomo ditempati oleh MTD (Militer Transport divisi). Juga pengurus besar PGRI pernah menempati gedung ini. SMA Kiblik dianti menjadi SMA 1 -A dan SMA 1-B dengan direkturnya Bapak Wagendorp. Tahun 1951 Bapak Wagendorp mendapat tugas dari pemerintah RI Inggris. Pimpinan SMA Negeri 1 -A dan SMA 1-B dipegang oleh Bapak R. Soetedja.
Kemudian berikut ini urutan pergantian nama SMA 1-A dan SMA 1-B hingga bernama SMA Negeri 1 kini :
- Tahun 1958 menjadi SMA 1-A dan SMA 1-B.
- Pada tahun tersebut SMA 1-A dipimpin oleh Bapak Supardo SH selama 6 bulan
- Tahun 1962 menjadi SMA 1 ABC.
- Tahun 1962-1964 Direkturnya adalah Bapak Ong Pok Kiat.
- Tahun 1964-1967 Direktur adalah Bapak H. Drs. Gazali Dunia.
- Tahun 1964 nama SMA 1 ABC diganti menjadi SMA Negeri 1.
Pada masa itu ruang belajar yang semula tertutup menjadi terbuka. Perubahan-perubahan waktu yang antara lain:Pembuka Laboratorium Kimia, lapangan basket dan penambahan gedung baru sebanyak 18 lokal (gedung tingkat tiga di bagian belakang). Akhir tahun 1974 sampai pertengahan tahun 1980 Direkturnya adalah Bapak Drs. Joelioes Joesoef. Dan pada masa jabatannya juga banyak perubahan-perubahan antara lain: lapangan upacara diperluas, pembukaan perpustakaan, pembaharuan aula yang dilengkapi dengan laboratorium Fisika dan Biologi, peresmian Pramuka Gugus Depan 481-482. dan yang penting lagi yaitu sejak tahun 1978 gedung jalan Budi Utomo No.7 hanya digunakan oleh SMA 1, karena SMA V dipindahkan ke Sumur Batu.
Sejak bulan Mei 1980 jabatan Direktur SMA 1 dipegang oleh Bapak J. Ch. Lesilolo. Berikutnya Bapak N.T. Padidi memegang jabatan sebagai Direktur SMA 1 sejak Mei 1981 sampai dengan 1987. Kemudian beliau digantikan oleh Bapak E. Pakpahan. Namun beliau hanya sempat menangani SMA 1 sampai tahun 1988 karena beliau meninggal dunia. Lalu Bapak T.H. Simbolon sementara menggantikan kedudukan Kepala Sekolah di SMA 1 ini. Sampai akhir tahun 1988 yang kemudian Bapak Djoko Sudibyo datang untuk memegang kendali SMA 1. Tahun 1989 sampai tahun 1992 diganti menjadi Bapak Asrul Chatib. Setelah itu Bapak M. Yunan Abdoellah yang memegang kendali Kepala Sekolah SMA 1 sampai tahun 1994. Dan tahun 1995 sampai tahun 1996 digantikan oleh Bapak Soedarno SW.Pada tahun 1997 sampai tahun 2001 nama SMA 1 berubah menjadi SMUN 1 dan saat itu Kepala Sekolah dipegang oleh Bapak Arifin Rusmana.
Tahun 2001 Kepala Sekolah SMUN 1 dipegang oleh Bapak Triyana sampai 2004, yang mulai mengembangkan sekolah Berbasis Kompetensi dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi ( TIK ) sebagai pilihan kompetensi. Laboratorium Internet dengan 41 unit PC dibangun, dan Laboratorium Komputer dengan 41 unit PC juga dibangun. Koneksi jaringan Internet memakai Broadband ADSL 512 KBps dipakai sebagai sarana belajar siswa dan guru. Modul belajar komputer dan multimedia dikembangkan sendiri sesuai kebutuhan. Bapak Triyana juga meresmikan berdirinya climbing wall dengan lebar 4,5 meter dan tinggi 17 meter, yang merupakan Climbing wall tertinggi yang dimiliki institusi pendidikan di Jakarta.Kemudian tahun 2004 digantikan oleh Bapak Ratiyono, yang melanjutkan program TIK dengan membangun Laboratorium Komputer khusus buat guru-guru, dan membangun kamera pengintai sebagai sarana pemantauan siswa dilingkungan sekolah. Tahun ajaran baru 2004-2005, nama SMUN 1 dirubah lagi menjadi SMAN 1 . Pada tahun 2005 Bapak Ratiyono digantikan oleh Bapat Hermanto yang juga melanjutkan program TIK, mengembangkan kamera pengintai lebih banyak lagi dan menyediakan sarana HOTSPOT Wireless Acces Point dilingkungan SMA 1, menambah koneksi Internet Broadband.
Sumber: http://sman1jkt.com/
Diposkan oleh Boedoet TOT 19A, Kalimalang di 23.24
Sejarah SMK Negeri 1 (STMN 1) Jakarta
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Jakarta adalah sekolah teknik yang tergolong paling tua diantara sekolah teknik yang ada di Jakarta. Menurut informasi para sesepuh, sekolah ini didirikan pada tahun 1906 oleh Belanda dengan nama "KONING KLIKE WILHELMINA SCHOOL" yang disingkat KWS.
KWS tersebut didirikan Belanda dengan tujuan mendidik siswa-sisiwa Belanda dan siswi pribumi pilihan yang dipersiapkan sebagai tenaga teknik dalam rangka membangun negara Hindia Belanda. Konon, banyak lulusan KWS yang berhasil pada masa itu. Kemudian setelah Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945 dan kekuasaan pemerintah diambil alih oleh putra bangsa Indonesia, maka pada tahun 1946 Koning Klike Wilhelmina School (KWS) dirubah namanya menjadi Sekolah Teknik Menengah (STM).
Selama masa perjuangan gedung ini juga memanfaatkan oleh para pejuang untuk mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia, antara lain :
Pada tanggal 10 September 1945 di gedung sekolah ini berdiri Badan Keamanan Rakyat Bagian Laut yang merupakan cikal bakal TNI Angkatan Laut.
Gedung ini pernah dipergunakan untuk Palang Merah Indonesia, guna untuk membantu para pejuang Republik Indonesia.
Pada masa penyelenggaraan Asian Games IV tahun 1962, gedung ini juga dipergunakan untuk Markas besar Asian Games IV. Pada saat itu gedung sekolah sisi timur untuk belajar para siswa STM I, sedangkan gedung sekolah sisi barat Markas Besar Asian Games IV dan Ganefo I. Setelah selesai penyelenggaraan kegiatan Asian Games IV dan Ganefo I pada tahun 1966 seluruh gedung dikembalikan kepada STM I sampai sekarang.
Mengingat gedung ini mempunyai nilai sejarah dan termasuk salah satu gedung yang harus di lindungi serta setelah masuk dalam aset cagar budaya daerah gedung ini tidak akan mengalami perubahan bentuk.
Pada tanggal 10 September 1978 oleh Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta, bapak Letjend. Tjokopranolo gedung ini diresmikan sebagai gedung perjuangan yang ditandai dengan penandatanganan Parasti. Hingga kini gedung ini masih tetap seperti pertama dibangun pada tahun 1906.
Sampai dengan tahun ajaran 2009-2010 Program Keahlian yang diselenggarakan SMK Negeri 1 Jakarta, membuka Program Keahlian :
Teknik Bangunan
Teknik Ketenagalistrikan
Teknik Mesin
Teknik Kendaraan Ringan
Teknik Komputer dan Jaringan
Nama-Nama Dan Masa Jabatan Kepala Sekolah STM 1 Jakarta
1. Ir.Gratama, Tahun 1906-1921
2. Ir.Grandjean, Tahun 1921-1931
3. Ir.Papping, Tahun 1931-1942
4. B.Syarief, Tahun 1945-1946
5. Ir.Li Tjwan Tjay, Tahun 1948-1955
6. AG Masulili, Tahun 1955-1971
7. Ir.H.Barmawi, Tahun 1971-1976
8. Endan Sudana,B.Sc, Tahun 1976-1986
9. Drs.M.Ruyaman.J,B.Sc, Tahun 1986-1989
10. Moekadji Moekodam,B.Sc, Tahun 1989-1996
11. Drs.Khusen, Tahun 1996-2001
12. Drs.Bowo Irianto, Tahun 2001-2004
13. Drs.Djoko Prihanto,BE,MM, Tahun 2005-2008
14. Drs.Hasoloan Pakpahan MPE, Tahun 2009-Sekarang
Sumber: http://smkn1jkt.sch.id/profil/sejarah